Demikian pula halnya di Jawa, termasuk juga Demak.
Sebagaimana kita maklum, Demak adalah Pusat kegiatan para wali ketika itu dalam menyiarkan dan menyebarkan agama Islam di Jawa. Terutama pusat kegiatan dalam lapangan politik. Dan pertama yang didirikan adalah masjid, karena masjid dalam pandangan Islam merupakan pusat kegiatan dalam segala aspek kehidupan ummat Islam.
Ada yang mengatakan, bahwa masjid wali yang bersejarah itu didirikan pada hari Kamis Kliwon malam Jum’at Legi bertepatan dengan tanggal 1 Dzulqoidah tahun Jawa 1428.
Akan tetapi ada pula pendapat lain mengenai tahun berdirinya masjid Agung Demak.
I.Pendapat yang pertama mengatakan, bahwa masjid Agung Wali Demak itu didirikan pada tahun Saka 1388, berdasarkan candrasengkala, naga salira wani, yaitu pengambilan dari gambar petir yang ada di pintu tengah.
II.Pendapat yang kedua mengatakan, bahwa masjid Demak itu didirikan pada th. Saka 1401, berdasarkan gambar bulus yang terdapat di dalam pengimaman masjid. Gambar bulus mana diartikan :
a.Kepala bulus berarti angka satu (1).
b.Kaki 4 berarti angka empat (4).
c.Badan bulus berarti angka nol (0).
d.Ekor bulus berarti angka satu (1).
Jadi dari gambar bulus inilah diambil sebagai pedoman bagi tahun berdirinya masjid Demak.
Ada juga yang berpendapat bahwa masjid Demak didirikan pada tahun 1428. Hanya saja yang kurang begitu dimengerti adalah dasar apakah yang dipakai untuk menentukan, bahwa masjid Demak itu didirikan pada tahun 1428.
Sepanjang apa yang kita ketahui, menurut kepercayaan masyarakat setempat masjid Wali di Demak itu memang benar didirikan oleh para wali sanga, sewaktu mereka hendak memperluas agama Islam di tanah Jawa, dengan menjadikan Demak sebagai pusatnya.
No comments:
Post a Comment