Sekalipun demikian, seperti halnya orang-orang yang menentang kenyataan penciptaan makhluk hidup, ada pula orang yang mengingkari kenyataan bahwa alam semesta itu telah diciptakan. Orang-orang seperti ini beranggapan bahwa alam semesta terjadi dengan tiba-tiba. Bahkan, mereka menganggap bahwa alam selalu ada. Namun, mereka tidak pernah menjelaskan pernyataan yang tidak masuk akal ini. Pernyataan mereka mirip dengan contoh berikut: Bayangkanlah bahwa kalian suatu hari berlayar sendirian dan tiba di pinggir pantai suatu pulau. Apa yang kalian pikirkan jika kalian tiba di suatu kota yang sangat maju dengan gedung-gedung pencakar langit, yang dikelilingi oleh taman-taman yang indah dan pepohonan? Kota-kota ini juga penuh dengan bioskop, restoran, dan rel kereta api. Kalian pastilah berpikir bahwa kota ini telah direncanakan dan dibangun oleh orang-orang yang cerdas, bukan? Apa yang kalian pikirkan jika seseorang berkata, “Tidak ada seorang pun yang membangun kota ini. Kota ini sudah ada begitu saja, selalu begitu, dan suatu ketika di masa lalu kami datang lalu menempatinya. Di sini, kami memperoleh semua yang kami perlukan, dan semuanya sudah ada begitu saja?”
Kalian mungkin akan berpikir dia itu gila, atau kalian juga akan berpikir bahwa ia tidak tahu apa yang dipikirkannya. Tetapi jangan pernah lupa bahwa alam semesta yang kita tempati ini justru jauh lebih luas dibandingkan kota itu. Alam semesta ini meliputi planet-planet, bintang, komet, dan bulan yang tak terhitung jumlahnya dan berbagai ragam bentuknya. Oleh sebab itu, pernyataan seseorang yang mengatakan bahwa alam semesta yang sempurna ini tidaklah diciptakan, melainkan telah ada dari dulu pastilah tidak berdasar. Bukankah demikian?
Setelah membaca bagian di bawah ini, kalian sendiri pun akan mampu memberikan jawaban terbaik. Sekarang, mari kita lanjutkan pembahasan tentang alam semesta. Simpanlah jawaban kalian untuk nanti.
- Segalanya Mulai Terbentuk dalam Suatu Ledakan Besar
Di masa ketika manusia tidak punya teropong bintang untuk mengamati langit, mereka hanya punya pengetahuan yang sangat sedikit, dan sangat tidak bisa dipercaya tentang alam semesta yang luas, dan mereka hanya sedikit mengetahuinya. Dengan kemajuan teknologi, manusia pun mempunyai informasi yang akurat tentang ruang angkasa. Pada pertengahan abad kedua belas, mereka menemukan sesuatu yang sangat penting. Alam semesta mempunyai tanggal lahir, yang artinya alam semesta tidak selalu ada dari dulu. Alam semesta, dengan kata lain bintang-bintang, planet-planet, dan galaksi-galaksi, mulai terbentuk pada tanggal tertentu. Para ilmuwan menghitung umur alam semesta adalah sekitar 15 miliar tahun.
Mereka menamakan saat alam semesta terlahir dengan ”Big Bang”, atau ledakan besar, karena 15 miliar tahun yang lalu, ketika tidak satu pun ada, segala hal tiba-tiba muncul dengan setelah ada ledakan di satu titik. Singkatnya, zat dan alam semesta, yang dianggap manusia sudah ada dari dulu, ternyata mempunyai awal. Di sini, pertanyaan pun muncul, ”Bagaimana mereka memahami adanya awal tersebut?” Sangat mudah. Zat yang menyebar dan menjauh dari benda-benda pecahan dari ledakan besar itu masih terus bergerak menjauh. Coba pikirkan sebentar! Alam semesta terus bertambah luas, bahkan pada saat ini. Bayangkanlah alam semesta seperti sebuah balon. Jika kita menggambar dua titik kecil pada balon ini, apa yang terjadi ketika balon itu kalian tiup? Titik-titik pada balon itu akan menjauh satu sama lain ketika balon itu membesar dan volumenya meningkat. Seperti pada balon ini, volume alam semesta pun juga meningkat, dan segala hal di dalamnya menjauh satu sama lain. Dengan kata lain, jarak antara bintang, galaksi, bintang, dan meteor terus meningkat.
Bayangkan bahwa kalian tengah melihat meluasnya alam semesta dalam film kartun. Bagaimana jadinya alam semesta jika kita memutar film itu dari awalnya? Tentu alam semesta itu akan kembali ke satu titik, bukan? Begitulah yang dilakukan para ilmuwan tadi. Mereka kembali ke awal Ledakan Besar tersebut dan mengetahui bahwa alam semesata yang terus meluas ini mula-mulanya adalah satu titik tunggal.
Ledakan ini, yang disebut Big Bang, menjadi titik awal keberadaan yang telah ditentukan Allah untuk ”alam semesta”. Dengan ledakan ini, Allah telah menciptakan benda-benda (partikel) yang membentuk alam semesta, sehingga segala hal pun muncul. Partikel ini menyebar dengan kecepatan tinggi. Selama kejadian ledakan itu, keadaannya hampir seperti campuran benda-benda yang terbuat dari partikel-partikel berbeda. Namun saat kekacauan besar ini mulai berubah menjadi bentuk yang teratur, Allah menciptakan atom-atom dari partikel-partikel itu, dan akhirnya bintang-bintang pun tercipta dari atom-atom. Allah telah menciptakan seluruh alam semesta dan segala hal di dalamnya.
Mari kita ambil contoh untuk memperjelas semua ini:
Pikirkanlah suatu ruangan yang sangat besar. Bisa dikatakan tidak terbatas. Hanya ada satu mangkuk yang penuh dengan cat di dalamnya. Selain itu tidak ada. Dalam mangkuk itu, segala jenis cat bercampur, membentuk warna-warna yang aneh. Bayangkanlah bahwa suatu bom meledakkan mangkuk ini, sehingga cat-cat di dalamnya menyembur ke segala tempat dalam bentuk titik-titik yang sangat kecil. Bayangkanlah bahwa jutaan titik-titik cat ini memuncrat ke segala tempat dalam ruangan ini. Sementara itu, selama penyemburan titik-titik kecil ini, suatu keanehan mulai terjadi. Bukan membentuk tumpahan yang berceceran untuk kemudian hilang, titik-titik itu justru mulai saling berbaur seolah makhluk yang cerdas. Tumpahan yang awalnya membentuk campuran warna mulai mengatur dirinya menjadi warna-warna tersendiri. Biru, kuning, merah, dan seluruh tetesan dari kelompok warna yang sama berkumpul bersama dan mulai bergerak menjauh. Tetapi, hal yang lebih aneh lagi juga terjadi: Lima ratus tetesan biru bergabung bersama dan, dalam bentuk tetesan yang lebih besar, meneruskan perjalanannya. Sementara itu, tiga ratus tetesan merah di satu sudut dan dua ratus tetesan kuning di sudut lainnya bergabung dan terus tersebar bersama. Kelompok-kelompok warna terpisah ini bergerak menjauh satu sama lain dan membentuk gambar yang indah, seolah berbuat menurut perintah seseorang.
Beberapa tetesan bergabung dan membentuk gambar bintang, yang lain menjadi gambar matahari, dan lainnya membentuk planet di sekitar matahari. Kelompok tetesan lain membentuk gambar bumi, sedang lainnya membentuk bulan. Jika kalian pernah melihat gambar seperti itu, apakah kalian akan berpikir bahwa ledakan semangkuk cat tadi secara tak sengaja membentuk gambar ini? Tentu tidak ada yang akan berpikir itu masuk akal.
Seperti yang diperlihatkan oleh cerita tentang tetesan cat ini, benda-benda muncul bersama dan membentuk gambar sempurna yang kita lihat ketika memandang langit, atau dengan kata lain bintang-bintang, matahari, dan planet-planet. Tetapi bisakah semua ini terjadi dengan sendirinya?
Bagaimana mungkin bintang-bintang di langit, planet, matahari, bulan, dan bumi terjadi karena atom-atom yang bergabung bersama secara kebetulan setelah ledakan? Bagaimana dengan ibu, ayah, teman-teman kalian, atau burung-burung, kucing, pisang, atau stroberi...? Tentu saja, semua ini sangat mustahil terjadi. Pendapat seperti itu adalah omong kosong, sama bohongnya dengan pernyataan bahwa sebuah rumah tidaklah dibuat oleh tukang-tukangnya, melainkan terjadi karena kehendak sendiri ubin dan batu bata, dan sepenuhnya secara kebetulan. Kita semua tahu bahwa batu bata yang berhamburan karena ledakan bom tidak akan bisa membentuk sebuah gubuk kecil. Semua itu akan menjadi batu dan tanah, dan suatu ketika kembali bercampur dengan bumi.
Tetapi ada suatu hal yang memerlukan perhatian khusus. Seperti yang kalian ketahui, tetesan cat adalah benda yang tidak punya akal dan tak bernyawa. Tentu mustahil bahwa tetesan cat bisa dengan tiba-tiba muncul dan membentuk gambar. Di sini, tentu saja kita berbicara tentang pembentukan makhluk hidup yang berakal. Tentu sangat mustahil jika makhluk hidup seperti manusia, tanaman, dan hewan bisa terjadi dari benda tak hidup sepenuhnya secara tak sengaja.
Untuk memahami hal ini dengan lebih baik, kita harus merenungkan tubuh kita sendiri: Tubuh kita terdiri atas molekul-molekul (yaitu, gabungan atom-atom) yang sangat kecil dan tak terlihat oleh mata, seperti protein, lemak, dan air… Semua ini membentuk sel-sel, dan sel-sel membentuk tubuh kita. Keteraturan sempurna dalam tubuh kita merupakan hasil dari suatu rancangan khusus. Allah telah menciptakan mata kita yang melihat, tangan yang memegang buku ini, dan kaki kita agar kita bisa berjalan. Allah telah menentukan sebelumnya bagaimana kita akan tumbuh dalam rahim ibu, berapa tinggi badan kita nanti, dan warna mata kita.
Dari: Harun Yahya (Indahnya Islam Kita)
No comments:
Post a Comment