Tuesday, 26 January 2010

Keimanan Abubakar

Abubakar Assiddiq Ra, adalah seorang Quraisy dari kabilah yang sama dengan Rasulullah Saw, meskipun lain keluarga. Abu Bakar Ra berasal dari keluarga Tamimi sedangkan Rasulullah Saw berasal dari keluarga Hasyimi. Namun keduanya sama-sama berasal dari suku Quraisy.


Abubakar Assiddiq adalah seorang pedagang yang selalu menjaga kehormatan dan harga dirinya. Dia adalah pedagang yang kaya harta dan memiliki pengaruh yang besar di wilayahnya. Abubakar memiliki akhlak yang mulia dan belum pernah ada yang melihatnya meminum khamr. Tabiat dan sifatnya mirip dengan Muhammad Saw dan dari sebelum datangnya agama Islam, ia sudah menjadi sahabat karib Muhammad Saw.

Nabi Saw selalu mengutamakan Abubakar Ra daripada sahabat-sahabatnya yang lain karena keimanannya. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah dalam sabdanya:
“Jika ditimbang keimanan Abubakar dengan keimanan seluruh umat akan lebih berat keimanan Abubakar.” (HR. Al-Baihaqi dalam Asysyiib).

Di dalam Alqur’an pun banyak mengisyaratkan sikap dan tindakannya dalam menegakkan dinul Islam, seperti yang difirmankan Allah dalam (Q.S Al Lail: 5-7):
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.”

Demikian pula kisah yang difirmankan dalam (Q.S. Al-Lail 17-21): “Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari merka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya. Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Robbnya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.”

Abubakar adalah sosok sahabat dengan keimanan tanpa ragu mulai dari datangnya Islam.
Ketika bertemu dengan Rasulullah Saw. Ia bertanya, “Ya Muhammad, apakah benar apa yang dituduhkan kaum Quraisy terhadapmu bahwa kamu meninggalkan tuhan-tuhan kita, merendahkan akal pikiran kita dan mengkufuri ajaran-ajaran nenek moyang kita?”
Muhammad Saw menjawab,”Ya benar! Sesungguhnya aku ini rasul Allah dan nabi-Nya. Allah mengutus aku untuk menyampaikan risalahNya dan mengajakmu kepada Allah yang benar. Demi Allah, itu adalah haq. Aku mengajakmu, hai Abubakar kepada Allah Yang Esa, tunggal. tiada sekutu bagiNya. Janganlah kamu menyembah selain Allah dan patuh serta taatlah kepada-Nya.”
Kemudian Rasulullah Saw membaca beberapa ayat Al-Qur’an. Tanpa ragu-ragu Abubakar masuk Islam, mengkufuri penyembahan kepada berhala dan menjadi mukmin yang benar.

Abubakar adalah sahabat yang langsung menerima ajakan Islam tanpa ragu. Dan dikala orang lain mendustakan perkataan Muhammad, ia membenarkannya.

Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah mengutusku kepadamu dan kamu berkata, ”Engkau pendusta! Sedangkan Abubakar berkata, “Dia benar.” Abubakar menyantuni aku dengan dirinya dan hartanya. Tidakkah kalian berhenti mengganggunya.” Dan sesudah itu, Abubakar tidak pernah diganggu lagi. (HR. Bukhari).

Demikian sosok Abubakar yang begitu mulia keimanannya.

-red-

No comments:

Post a Comment